Rabu, 24 Oktober 2018

PERKARA RANKING YANG SERING MENJADI POLEMIK PSIKOLOGI ANAK


Kemenangan seorang murid bukan terletak pada ranking di kelas. Tetapi bagaimana dia bisa mengalahkan rasa malas dan berusaha sekuat tenaga untuk bangkit dari kemalasan menjadi amunisi kekuatan semangat belajar. Berusaha semaksimal mungkin, dan berusaha memaksimalkan kesempatan dalam kesempitan dan padatnya kegiatan, sebenarnya itulah kemenangan.

Istiqomah dalam belajar dan berusaha adalah kunci awal, Tak perlu menyesal tidak mendapatkan best-5. Hidup tidak ditentukan oleh ranking. Sebab yang tidak mendapatkan ranking belum tentu bodoh. Karena setiap anak mempunyai keunikan masing masing, dan dari keunikannya itulah terletak kelebihannya. 

jangan pernah menjustis anak dengan kata kata bodoh! Saya sangat tidak setuju jika ada orang tua yang suka melontarkan kata kata "Bodoh! Tolol! Bego!" dan sederet kalimat memuakkan yang lain untuk anak-anaknya atau anak didiknya.  Kata kata buruk atau baik jika sering kita ucapkan maka akan menempel dalam benak dan pikiran. Bahayanya jika itu kita lakukan terus menerus secara tidak sengaja hal itu seperti sebuah pengharapan.
Segala sesuatu yang dilakukan terus menerus, sering atau ajeg dilakukan akan menjadi sebuah pembiasaan dan melekat dalam benak anak anak.  Yang terus menerus dan ajeg seolah menjadi tuntunan baik,  ajaran bahkan pengharapan.  Akhirnya pengharapan itu berwujud menjadi sebuah sugesti.  Ketika otak sudah tersugesti maka semua akan terefleksi dalam kehidupan sehari-hari. 
Saya juga melihat sebuah fenomena, ada orang tua siswa marah besar ketika anaknya tidak mendapatkan ranking. Bahkan anaknya dihukum karena masalah ranking ini. Lalu sambil menunjuk nunjuk jidatnya dia berkata, "Bego lu! masak sama si A saja kamu kalah! Gak dapat ranking lagi!" Sampai anaknya menagis sesenggukan, dan telunjuk orang tuanya masih menuding nuding jidat anaknya. " Oh Allah...."
Sikap orang tua seperti di atas saya rasa sangat tidak bijaksana. Kita terlalu menuntut dan memaksakan kehendak kepada anak. Setiap hari anak berangkat jam 6.00 pagi. Pulang jam 15.00. Jam 15.30 wib harus berangkat les sampai jam 17.30. Berusaha mematuhi kemauan dan keinginan orang tua. Lalu mereka menjadi sadar pentingnya belajar, sebab PR guru juga seabrek. Magrib berangkat mengaji sampai bada isya. Lalu PR menunggu, akhirnya mengerjakan PR sambil terkantuk kantuk. Apesnya ketika ujian semester usai dan raport dibagikan. Ternyata si anak tidak mendapatkan ranking walau 10 besar.

Lalu orang tua meluapkan amarah seenak enaknya. Bahkan menyakiti fisiknya, melukai perasaan anak dengan kata kata tidak menyenangkan, membanding bandingkan anak dengan anak lain yang mendapatkan ranking dan seterusnya. Hello.... Ibu.. Bapak... Ini menurut saya sudah kelewat batas, mana rasa nyaman dan perlimdungan kepada anak anak? Sehingga semua tempat merupakan tempat angker dan tidak nyaman bagi mereka. Jangan salahkan jika suatu saat anak akan mencari tempet bersandar dan tempat berteduh yang menurut mereka nyaman dan aman. Tapi menurut kita orang dewasa sangat berbahaya.

Mari kita terus belajar bijak, jangan terlalu menuntut rangking kepada anak. Karena ranking bukan satu satunya penanda prestasi. Ayomi anak anak kita dengan kalimat kalimat yg menyejukkan sehingga anak anak akan merasa aman dan nyaman dekat dengan kita.




Bio Data Penulis

Rissa Churria, lahir di Banyuwangi, Tinggal dan menetap di Bekasi. Penggiat sastra Forum Sastra Bekasi dan  tergabung dalam Ziarah Karyawan Malaysia dan Nusantara. Mendirikan Rumah Baca Annajiyah di kediaman. Mendapatkan 10 besar anugerah CSH tahun 2018, buku antologi puisi dengan judul Harum Haramain.
Karya yang telah diterbitkan, antologi tunggal : Harum Haramain dan Sajak Perempuan Wetan. Antologi bersama : Perempuan Memandang Dunia, Sisa Cinta di Taman Maluku, Senyum Lembah Ijen, Apa dan Siapa Penyair Indonesia,  Sebening Embun Pagi, Merajut sayang, Negeri Bahari – Negeri Poci, Antologi Pematang Siantar, Apa dan Siapa Penyair Indonesia, Ketika Kata Berlipat Makna, Bunga Bangsa, Ruang Tak Lagi Ruang, Kepak Sajak, Perempuan Dalam Puisi, PMK Menguak Skandal Korupsi Kepala Daerah, Solo Berpuisi, Mengungkap Jalan Rahasia, Indonesia dalam Titik 13, Menuju Jalan Cahaya, Ziarah Bathin, Wakil Rakyat, Kepada Bekasi, Sajak Puncak 1, Solo Dalam Puisi, Memandang Bekasi, Sajak Puncak-2, Ambarawa Seribu Wajah, Penyair Menolak Korupsi, dan lain lain, juga menulis di harian lokal Radar Bekasi dan Radar Banyuwangi. 
Email : churriarissa@gmail.com   FB : Ummi Rissa, Phone : 081287812264. Blok yang bisa dikunjungi : sudutcahayapuisi.blogspot.co.id


0 komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com