habis sudah lelah
mengering jalan hidup
langit menjadi payung atap
bumi tempat tidur terhangat
dunia panggung sandiwara
hanya menggubah cerita cerita
mati hanya memindahkan tempat
sedih gembira hanya mengubah siasat
di sebuah trotoar
tubuh tua itu tersandar
lusuh pakaian dan wajahnya
di pipi tergambar teduh derita
nasib tak berpaling
rindu mengapit kening
suara suara tak lagi bising
pasrah tergolek di tanah kering
tak ada yang dia pikir
aksara hanya pengganjal bibir
keruwetan bukan kesiaan takdir
menikmati cinta yang terus mengalir
bekasi, 23. 03. 17
0 komentar:
Posting Komentar