enyahlah
sebelum hianat melampiaskan jejak
warna pelangi yang terus memudar
kerut penghianatan berjabatan
sampai malam mencengkeram jelaga
lalu takdir berusaha mengusap ubun-ubun waktu
inilah bara yang kau sandingkan
merancu diantara dinding hati
menati esok matahari berbinar
memenuhi ruang kalbu
lalu kesal bersembunyi di bawah bantal tidur itu
sudahi semua cerita
karena malam menentramkan kesumat
berbaris diantara dinding-dinding
berbisik di lingkaran bola mimpi
berakhir di pelabuhan yang tak pernah kita hindari
bekasi,26.02.17
0 komentar:
Posting Komentar