aku telah mengunci rindu
dan pilu mengepung haru
lalu cemburu
berurat berakar candu
lihatlah telapak tangan, lembab basah
mata air mata melelehkan doa
serpihan harap mengalir di seluruh darah
dan serbuk kenangan yang kau tiup
pada putik sepiku
aku ingin kau memelukku kembali
seperti di musim semi
menekuni satusatu kalimat yang terbakar
menjadi arang dan abu
melayang ke lubuk waktu
masih kuingat kau mencium ubunubunku
lalu bertunas cerita
surat ini aku tulis untukmu
sebagai rindu yang tak mampu
: kapan kau mengajakku menari
dan bercinta hingga hilang jiwa?
bekasi, 19.05.15
0 komentar:
Posting Komentar