ibu
kerinduanku
telah matang dan tanak
senyummu muara
kasih
tak kering oleh cuaca
dan musim
pelukan hangat meleleh serupa madu
lagi tak mau
berhenti
ibu
ingin aku gapai kembali lembut tanganmu
untuk bertawaf
dan bersa’i
mengantarkan
do’a do’a menuju baitullah
air mata yang
bersandar pada tiang tiang dan pintu
adalah puisi
yang ku tulis menjadi nectar dan bit’i
memanggil kita
untuk kembali
ibu
pemberianmu
kejujuran yang ummi
kasih sayang
lautan cinta tak bertepi
do’a do’a butiran
mutiara, berhamburan
dari ketulusan
bening embun pagi
ibu
jangan pernah
berhenti pada pinta dan harap
aku ingin
mengantarmu kembali
memeluk tiang
tiang do’a pada pilar hijau
yang selalu kau
rindui
kepadamu
kepadamu
tuhan beri aku waktu
bekasi,22.12.15
0 komentar:
Posting Komentar