Kamis, 14 Desember 2017

SECANGKIR KOPI CANDU

ini tahun terakhir di bulan kabisat
kau sedu kopi di tengah gaduh musim dingin
dengan adukan kasih mengikuti irama cinta
hingga genderang di dada menjamasi seluruh rasa

racikan cumbu beraroma robusta
dan sedikit gula gula ciuman
menjadi kristal deru rindu
berjatuhan ditiap tiap tegukan
perlahan
serbuk krimer dan kopi merajah hasratku

perjamuan ini tak habis semalaman
karena kopi di cangkir itu tak pernah habis
kau dan aku menikmatinya hingga tetes endapan terakhir
tanpa hirau akan luka dan dusta
aku menghabisimu
engkau melumatku
dalam cangkir yang satu

cibinong
17.10.16

(antologi puisi kopi penyair dunia)

0 komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com