di ujung dermaga
lelaki tua bersandar
di keningnya ada luka
mendiang asap rokok melingkar
dari bibirnya; keriput menghitam
sebelah paru parunya berkisah
tentang perjalanan senja
dengan latar prahara
cerutu dan asap
tak lagi
bersahabat
lelaki tua
berteriak menghadap laut
“enyahlah dari benak, aku tak lagi menunggumu”
“walau sedap gurih asapmu dan hangat memeluk birahi
aku tak akan menyambut dekap yang menjanjikan nikmat”
“kini dadaku berarak arak kisah hingga sesak tak lagi
melumat semua prahara tentang asap lisong
dan purnama yang usai terbit dari jiwa”
“enyahlah dari benakku”
tangisnya penuh gugu
mendiang asap
bertiwikrama
seolah mengajak kembali
“hei lelaki tua
mari menari
menikmati gerimis
aku akan memberimu
kenangan manis tak habis habis”
cibinong,20.03.17
0 komentar:
Posting Komentar