anak anakku,
masih ingatkah danau susu yang ku buat untukmu
mengairi sungai sungai darah jantung dan nafas
inilah satu biji cinta yang selalu hujan dalam lumbung perasaanmu
tak akan habis walau tubuh berbalut kapas
anak anakku,
tujuh purnama kau mengendus kasturi bidadari
menyurup ribuan partikel dalam nadi
merapal hijaiyah memerah gizi
dan; puasa hidangan hangat susu untukmu
anak anakku,
rintik rintik kasih mengeja hidup yang hampir sekarat
dan ; mantra rindu menyapu waktu nan keramat
kau melesat jauh memikul kitab tak berkarat
membawa tinta tinta sang malaikat
anak anakku,
masih saja ku wiridkan asma’ kerinduan
dalam tujuh lautan teduh
membeberkan kalimat waktu yang merajam harapan
menimang segala peluh tak berkeluh
anak anakku,
petik sedikit waktu
agar bibirku bertandang ke ubun ubunmu
mengusung ribuan toyibah yang bersembunyi di bilik lisanku
lubang buaya,20.01.2014
(lumbung sajak fsb)
masih ingatkah danau susu yang ku buat untukmu
mengairi sungai sungai darah jantung dan nafas
inilah satu biji cinta yang selalu hujan dalam lumbung perasaanmu
tak akan habis walau tubuh berbalut kapas
anak anakku,
tujuh purnama kau mengendus kasturi bidadari
menyurup ribuan partikel dalam nadi
merapal hijaiyah memerah gizi
dan; puasa hidangan hangat susu untukmu
anak anakku,
rintik rintik kasih mengeja hidup yang hampir sekarat
dan ; mantra rindu menyapu waktu nan keramat
kau melesat jauh memikul kitab tak berkarat
membawa tinta tinta sang malaikat
anak anakku,
masih saja ku wiridkan asma’ kerinduan
dalam tujuh lautan teduh
membeberkan kalimat waktu yang merajam harapan
menimang segala peluh tak berkeluh
anak anakku,
petik sedikit waktu
agar bibirku bertandang ke ubun ubunmu
mengusung ribuan toyibah yang bersembunyi di bilik lisanku
lubang buaya,20.01.2014
(lumbung sajak fsb)
0 komentar:
Posting Komentar