anakku,
hidangan do’a selalu aku sajikan dalam persembahyangan
demikian kau lahir dalam gumpalan darah merah
menemui waktu di ujung jalanku
lalu kau bawa pundi pundi susu di mahsyar penghabisan
anakku,
bukalah album cinta
yang tak pernah buta meraba kasih
dalam belaian tangis ku jajarkan hidupmu
menepuk pundak dalam bayangan
anakku,
lukisan wajahmu terbenam di butir pepasir
dan; terompet ijroil memanggil
kau genggam jemari, memberiku seteguk madu
lalu kau mandikan aku pada sungai sungai rempah rempah paling syahdu
anakku,
tidurlah di istana para malaikat
dalam timangan cinta putih
dan; tunggulah aku di pintu yang kau pilih
asrama, 24.01.14
(lumbung sajak fsb)
hidangan do’a selalu aku sajikan dalam persembahyangan
demikian kau lahir dalam gumpalan darah merah
menemui waktu di ujung jalanku
lalu kau bawa pundi pundi susu di mahsyar penghabisan
anakku,
bukalah album cinta
yang tak pernah buta meraba kasih
dalam belaian tangis ku jajarkan hidupmu
menepuk pundak dalam bayangan
anakku,
lukisan wajahmu terbenam di butir pepasir
dan; terompet ijroil memanggil
kau genggam jemari, memberiku seteguk madu
lalu kau mandikan aku pada sungai sungai rempah rempah paling syahdu
anakku,
tidurlah di istana para malaikat
dalam timangan cinta putih
dan; tunggulah aku di pintu yang kau pilih
asrama, 24.01.14
(lumbung sajak fsb)
0 komentar:
Posting Komentar