Kamis, 14 Desember 2017

MENYAPA KALIMAT HUJAN

ada gigil menyelinap dalam kulit
saat menulis kalimatmu pada bait bait nan sulit
ketika ku asma’ kan al qodr  pada ghoim  ghoim langit
mematung  pada lingkaran alif nun mati hingga serambi taukit

kau tetap bersenggama dengan ranting dedaunan
tak peduli tanah kecek menyerbu kepedihan
hingga bah menyergap bumi  basah
mengimami ribuan rintik bertandang ke rumah rumah

membuka jendela tak bertuan
air masih saja berembukan dengan hujan
menyusun daftar banjir dari istana hingga hutan hutan
menguji segala cinta sayang dan kesetiaan

seribu mantra telah dirapalkan dalam tujuh petuah
namun kau semakin asik berdendang tanpa lelah
semakin tak peduli walau luluh lantah menjadi muntah
lalu kau; larungkan kitab pekabaran  mator wabil tanpa ranah

setu, 18.01.14
(lumbung sajak fsb)

0 komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com