masih kuingat jejal harap dan doa
ketika ingin menepi pada pilar hijau
bayangan gerhana menyayat hari
air mata menjadi nabi bagi hati
aku tak mencium wangi cendana di sini
selain misik putih dari pelukanmu
gemetar aku dalam cumbu
peluh terakhir menetes di antara pelipis
kau mencengkeram dadaku hingga waktu tamat
aku melumat bibir
cahayamu
desahku tak menentu dalam haru
bersimpuh memikul masa lalu
aku tak kuasa menahan
sakit
juga nikmat yang
melangit
madinah, 25.10,14
0 komentar:
Posting Komentar