seperti rindu yang berkabung
wajah itu tetap di jendela
dadanya yang puisi
menyapa ilusi
hari ini penuh
leguh gundah lepuh
hati mencakar kabut kalut
serasa mati rasa tercabut kemelut
wajah cuaca kini tak lagi beringas
lembut menentramkan angin
lalu ubun ubun cakrawala
memberi serbuk tanya
"sampai di mana
gaduh bercerita duka
tentang senja yang murung
jingga ditelan durjana sandikala"
dan kau hanya diam mematung
di tengah riuh kecamuk rindu
sampai jiwa membusung
menepi tanpa tudung
bekasi, 31.03. 17
0 komentar:
Posting Komentar