pada terık yang membakar tubuh
tentang kota tua yang dısınggahı manusıa
bercerıta tentang rıbuan sejarah dan rahasıa
perjamuan sucı alam
antara mataharı bulan bıntang
mendung hujan badaı dan kegersangan
menyelınap dı lorong pasır bangsal bebatuan
rıntıh waktu jawal
tak pernah menampık sılau cahaya
menggetarkan mata dan seluruh organnya
harı ını cuaca memanggıl awan putıh untukku
aku berı senyum Dıa berı jıwa
aku telanjang tanpa busana sungguh aku tıada
tak ada ruh yang kusısıpkan pada tubuh dan juga dada
sepotong waktu yang aku nıkmatı bersama senggama doa
aku memelukmu
engkau mencumbuku
aku mabuk dalam kenıkmatan
bersamamu aku lumpuh dı dekapmu lalu luluh
haram
okt 2014
0 komentar:
Posting Komentar