awan hitam pegam
burung besi masih menyekap geram
sabuk pengaman mengikat usus dan pinggang alam
mataku hanya berkedip memandang kerlip bintang bintang malam
ini merah
aku telan mentah mentah
di tebing hati yang guruh gemuruh
lalu cinta mensakralkan semua sedih perih
keparat rindu
air mata menetes syahdu
inginku terkurung dalam bangsal biru
di sini aku memeluk kenangan yang tertanam bisu
lecut merah hati
semua yang tertulis dini hari
dan takdir akan menggiring untuk kembali
pada cahaya tipis yang selalu menyala setiap pagi
isak tangis membuncah
desah nafas kegelapan terengah engah
sepanjang langit aku menulis harap dan rintih
aku akan datang di sore dengan lembaran pelangi tubuh
saudi airline
291014
burung besi masih menyekap geram
sabuk pengaman mengikat usus dan pinggang alam
mataku hanya berkedip memandang kerlip bintang bintang malam
ini merah
aku telan mentah mentah
di tebing hati yang guruh gemuruh
lalu cinta mensakralkan semua sedih perih
keparat rindu
air mata menetes syahdu
inginku terkurung dalam bangsal biru
di sini aku memeluk kenangan yang tertanam bisu
lecut merah hati
semua yang tertulis dini hari
dan takdir akan menggiring untuk kembali
pada cahaya tipis yang selalu menyala setiap pagi
isak tangis membuncah
desah nafas kegelapan terengah engah
sepanjang langit aku menulis harap dan rintih
aku akan datang di sore dengan lembaran pelangi tubuh
saudi airline
291014
0 komentar:
Posting Komentar