Kamis, 14 Desember 2017

GEMERETAK HUJAN MENUJU PADEPOKAN

(kecupan hangat : nduk win)

nduk
hujan masih mengintai
perjalanan kita baru sampai di serambi
kita berteduh di bawah payung mendung
yang besembunyi di antara punggung
biarkan hujan menari sesuka hati
memandikan seisi bumi
dan; kita tuntaskan
dialog kita
dengan
nya

nduk
lipat telekung dan sajadah
kita menunggu; gerimis masih manangis
langit wajahnya nampak muring murung 
mungkin matahari sedang tertidur
sabarlah sebentar lagi; cahaya
  memerah pipi dan dagunya
kita akan pergi bersama
bersiullah sepuasnya
agar harimu ceria
          tak lagi duka
   hanya ada
canda
tawa

nduk
tuntas sudah
angin menghalau basah
riwayat hujan tinggal kenangan
kita akan lanjutkan perjalanan menuju
padepokan tempat para empu menempa besi
untuk dijadikan pedang  sastra yang tajam
agar dapat menandingi kilauan  syair
arya dwi pangga penyair berdarah
dan; kita akan menimba diksi
yang akan kita dijadikan
 mantra mata belati
esok hari atau
lusa nanti
ada kilau
puisi

bekasi, 05.02.16

0 komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com