danau ini masih saja menyimpan ribuan rahasia
rindang pohon kecapi kicau burung mengajak bernyanyi
aku masih terbaring di atas tikar pandan balai bambu
di bawah sinar senja yang terus merayu rayu
memandang tenang wajah alam
menunggu matahari terbenam
sambil kongkok menikmati toge goreng
buatan mpok romlah cibereum
di sini masih tersisa sedap kopyor alam desa
seperti susu murni yang keluar dari putting ibu
jauh dari asap kendaraan karbondioksida
tak ada deru mesin mega beton alifatik asiri
inilah perawan bekasi yang tak kenal zat kimiawi
tak ingin dipersunting menjadi lokalisasi industri
ingin menyendiri membawa hati dan jati diri
tetaplah di sini walau tak seindah pelabuhan senggigi
bekasi, 19.05.15
(antologi bersama memandang bekasi)
0 komentar:
Posting Komentar