Rabu, 24 Oktober 2018

KESETIAAN SEPASANG SANDAL JAPIT



Sandal japit adalah benda sederhana yang setia berpasangan menemani kaki untuk berjalan ke sana kemari.  Dia senantiasa berdua dengan pasangannya dalam keadaan cuaca terang, hujan atau pun cerah.  Siap melindungi kaki siapa pun yang memakainya,  baik dari amuk kerikil atau pun benda benda berbahaya,  seperti : paku,  pecahan kaca, genting dan lain sebagainya. 

Manusia menciptakan sandal jepit memang untuk diletakkan sebagai alas kaki,  melindungi kaki dari apa pun yang sekiranya membahayakan, terutama telapak kaki.  Kalau tiba tiba sandal jepit menjadi alat untuk melempar sesuatu kemudian terantuk kepala,  itu sudah lain perkara.  Kembali kita pada topik bahasan kita yaitu sepasang sandal japit.  Kesetian sandal jepit dengan pasangannya. Kita mungkin menganggap sepele keberadaannya,  tapi sandal japit ini adalah contoh kesetiaan yang mungkin bisa dijadikan sebagai bahan perenungan. 

Kita sering melihat sandal japit,  bahkan memakainya sebagai alas kaki setiap hari.  Pernahkah kita berfikir bahwa dia selalu seiring sejalan dalam cuaca apa pun, dalam keadaan apa pun, tidak ada baginya yang merasa hebat, lalu menginjak sandal pasanganya sendiri. Mereka juga tidak saling mendahului,  tidak saling mencaci bila tali dari salah satunya menjadi putus karena telah retas oleh panas dan cuaca.  Jika salah satunya rusak atau putus talinya,  sandal yang satu akan tetap setia menunggu sampai ada tangan tangan baik memperbaikinya.  Dia tidak akan berjalan seorang diri dengan satu kaki pemakainya. 

Why sandal japit?  Jika benda sederhana saja bisa saling setia dan saling menjaga,  lalu apa beratnya dengan kita manusia yang diberi naluri, perasaan dan akal fikiran tidak mengambil pelajaran dari sekedar sandal japit yang setiap hari kita pakai.  Manusia memang ditakdirkan saling berpasangan,  terkadang badai dan amuk masalah datang menerjang seperti hadirnya tsunami,  terkadang serupa badai angin puting beliung,  kadang pula seperti longsor.  Tapi jika kita bisa menyikapinya dengan sabar,  kesederhanaan maka badai akan berubah menjadi pucuk pucuk dedaunan di musim semi,  dan hamparan bunga warna warni setelah musim gugur tiba.  

Menghargai pasangan kita seperti sandal jepit menghargai pasanganya,  tidak saling mencemooh,  menginjak satu sama lain dan tetap beriringan disegala cuaca.  Jika anda punya permasalahan dengan pasangan anda,  jangan biarkan berlarut dalam jangka waktu yang lama,  karena hal kecil jika bertumpuk tumpuk maka akan menjadi sesuatu yang besar.  Dan lebih berbahaya jika semuanya seolah menjadi bom waktu yang sekali meledak akan membinasakan seluruh lingkungan keluarga anda.  

Komunikasikan segala sesuatu agar menjadi baik,  seperti hanya sandal japit yang selalu beriring setapak setapak agar tidak saling melukai pasangannya.  Sesederhana apa pun komunikasi, tetap harus ada sebab lost contak komunikasi akan sangat berbahaya.  Apalagi kehadiran orang ketiga yang terkadang malah memperkeruh suasana.  Ini sangat tidak sehat untuk hubungan selanjutnya.  Terkecuali orang ketiga yang bisa membawa islah untuk segala masalah,  orang ketiga yang selalu memberi penyejuk untuk anda dan pasangan agar selalu bersama dalam genggaman satu bahtera.  Kembali kepada kebaikan untuk  keluarga. Jika tidak tinggalkan orang ketiga yang anda anggap bijaksana itu. 

Kata terahir,  belajar dari sesuatu yang sederhana akan membuat kita selalu berpikir sederhana.  Jangan menginginkan sandal emas yang baru dalam angan angan, kemudian sandal jepit yang ada sudah kita buang.  

Eh sandal jepit.  Semoga menginspirasi

wassalam
Ummi Rissa

0 komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com