aku membaca jejak di tepi jalan duka
seorang perempuan penuh luka
menapaki sajaksajak derita
berselendang airmata
rindu telah berkabung
harapan menjadi linglung
putih berubah hitam abuabu
suara suara hanya dentang waktu
cahaya mulai redup dan suram
rimbun tinta berguguran
tanah menjadi kering
gersang kerontang
langkah tak henti berjalan
walau cakar kehidupan merajam
peluh perih membaca jejakjejak kaki
sampai di tepi pelabuahan, harap terkekang
di setiap lembar buku harian yang ditulis
mengisyaratkan perih yang terenjis
dari tinta tinta kegelisahan jiwa
yang gagap oleh peristiwa
setu, 15. 04. 17
0 komentar:
Posting Komentar