senja mengabarkan tentang hujan
bertandang di teras rumah sebelah
mengetuk tiap pintu ingin bertamu
semua rapat mengunci, bahkan
terkadang ada caci maki
entah ini pintu ke berapa
hujan masih setia menyapa
aku masih menyangrai kopi
inilah lanang kopi dari lereng ijen
yang dipetik dengan tarian sritanjung
di sangrai dengan tembikar tanah liat
engkau di pelataran, diam termangu
menunggu hujan yang akan bertamu
mari, marilah ke sini
kita duduk menepi di akhir pekan
aku akan mengaduk secangkir kopi
dan merituali bibir cangkir dengan ciuman
lalu kita menari seperti tarian rumi
berpelukan hingga hilang janji
bekasi, 2.04.17
0 komentar:
Posting Komentar