Kamis, 14 Desember 2017

DI KERLINGPONGKOR

mengapa kau kuliti bumi
mengapa langit kau lukai

kali kali  berhias sampah
hijau pegunungan menjadi rumah

tambang tambang lukai bumi
berteriak memanggil sunyi

tuhan tuhan kecil gagahi alam ku
dalam terik hutan bambu

apa yang kami dapat dari hektaran pertambangan
hanya tatapan kosong dan kebingungan

apa kami harus menjadi maling di negeri sendiri
apa kami harus menjadi garong di tanah milik sendiri

seperti tikus membuat lubang
menambang emas satu gram di dalam liang

kami nekat, walau harus menghangus darah
jika tiba tiba lubang bumi mengatup bibirnya
hilang nyawa pada sepiring nasi saja

aku bicara mewakili dedaunan kering
aku berteriak mewakili hembusan kerling

diantara tetes air mata di pinggiran pongkor
diantara isakan pemilik tanah yang tak lagi bisa mendengkur

ku lukis sajak  pada pelangi siang hari
ku tulis kalimat ku pada lembayung pagi

tak pernah berharap dapat kau baca
namun ku hanya mengetuk iba
ku hanya berharap cinta
ku hanya tengadah do’a

pada sebait puisi ku yang tersisa
tercecer di lereng lereng pongkor
membaluti hatimu dengan harap yang tak pernah nyata
bersama siraman terik teriakan cinta

kawasan antam pongkor
12.03.14

0 komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com