dinding selalu berbisik
menyembunyikan bulan di bawah bantal
dan nyanyian ribuan binatang
berterbangan menyambut hening
satusatu aksara gugur
dari cahaya
kunang-kunang
menjadi puisi
aku dengar bisikmu
seperti pundipundi mengalirkan air
jiwaku mekar bersama bunga bunga
namun nyeri melintasi di benak cakrawala
aku tergugu menatap bulan
di bawah bantal
aku pun menjelma
bayangan
tak berwujud dalam pelukan
madinah, 6.10.14
0 komentar:
Posting Komentar