seminggu lalu
cuaca begitu abuabu
mendung tak terelakkan
hujan petir menyapa tanaman
ada kardus dekat tong sampah
terguyur hujan senja kelabu
lamat lamat suara tangis
tak beralamat jelas
seekor anjing datang
mendekati aroma darah
mengudar di sekitar sampah
"hah! inilah takdir yang memihak"
ia mengendus timbunan amis darah
lalu berhenti pada sebuah kardus
"ini dia, aroma sedap; menguar"
"Tuhan, bayi berlumur darah"
anjing tertegun di tepi kardus
wajahnya lesu menggapai tanya
perlahan lidahnya menyapu darah
bayi kecil menatap anjing penuh haru
di letakkan tubuh lemah di antara taring
giginya tak beradu, air liur tertahan
plasenta terserak kerikil batubatu
tangis wajah dalam kardus
sampai pada langit
hujan pun mereda
langkah kaki anjing
terhenti di puskesmas
perlahan tubuh kecil dilepasnya
di pintu, tempat berlalu lalang orang
juru rawat menjerit panik; matanya berkaca
"Tuhan, inikah dusta! "
lubang buaya, 1.04.17
0 komentar:
Posting Komentar