anak anakku,
telah ku rapal segala do’a dan mantra dalam tubuhmu
saat tali pusar berwasiat pada ari ari yang terkubur dalam kendil istana
lalu pancaran air susu membasuh hidupmu
ronta tangis dan mungil bibirmu mengisap cinta tanpa sengketa
anak anakku,
masih tersimpan lukisan saat kau berebut puting susu
mereguk sayang dan memakan anggur kasihku
dalam ratib kalbu kau bersembunyi dalam darah
mencecap kehidupan dalam ritual fitrah
anak anakku,
ku tanam sari pati hidup ini pada serambi jantungmu
agar dia hadir sebagai akar, petir, partikel partikel
mengokohkan jiwa dalam kancah dunia penuh juang
berharap tumbuh subur ladang kasih dalam tubuhmu
saat musim semi tiba, kau akan kembali membawa sekeranjang rindu
lubang buaya,14.01.14.
(lumbung sajak fsb)
telah ku rapal segala do’a dan mantra dalam tubuhmu
saat tali pusar berwasiat pada ari ari yang terkubur dalam kendil istana
lalu pancaran air susu membasuh hidupmu
ronta tangis dan mungil bibirmu mengisap cinta tanpa sengketa
anak anakku,
masih tersimpan lukisan saat kau berebut puting susu
mereguk sayang dan memakan anggur kasihku
dalam ratib kalbu kau bersembunyi dalam darah
mencecap kehidupan dalam ritual fitrah
anak anakku,
ku tanam sari pati hidup ini pada serambi jantungmu
agar dia hadir sebagai akar, petir, partikel partikel
mengokohkan jiwa dalam kancah dunia penuh juang
berharap tumbuh subur ladang kasih dalam tubuhmu
saat musim semi tiba, kau akan kembali membawa sekeranjang rindu
lubang buaya,14.01.14.
(lumbung sajak fsb)
0 komentar:
Posting Komentar