Kamis, 15 Februari 2018

DETIK DETIK WAFATNYA ROSULULLOH



pagi itu begitu dingin dan murung
angin tak berhembus,
embun enggan menetes
khutbah singkat itu
“wahai umatku,
kita semua ada dalam kekuasaan allah dan cinta kasih allah
maka taati dan bertakwalah kepada-nya
aku wariskan dua perkara pada kalian,
sunnah dan al qur’an
barang siapa mencintai sunnahku,
berati mencintai aku
kelak orang-orang yang mencintaiku,
akan bersama-samaku masuk surga-nya allah swt”

pandangan rasulullah begitu nanar
matanya yang berbinar dan teduh mulai berkaca kaca
ditatapnya sahabatnya  satu persatu
abu bakar tak kuasa menatap mata itu, ia pun berkaca
dada umar berdegub dan tersengal menahan tangis
ustman  menghela nafas panjang
ali menunduk tak kuasa lagi, air matanya berderaian

para sahabat telah menangkap isyarat
tetang kepedihan dan rasa kehilangan
“manusia mulya itu akan meninggalkan kita semua
manusia tercinta itu akan segera meninggalkan dunia”
hati sahabat berdesah kencang diliputi kegelisahan
kepedihan dan rasa yang tak menentu, pedih teramat dalam

tubuh rasulullah limbung
ambruk dan jatuh dari mimbar
ali dan fadlan berlari mendekap
tubuh rasul yang jatuh lemas
tak berdaya, begitu lemah

matahari makin terik
seluruh sahabat berkumpul
di kediaman rasulullah
rasulullah terbaring lemah
keningnya berkeringat
membasahi pelepah kurma
alas tidurnya

tiba tiba, di luar terdengar
suara ketukan pintu dan ucapan salam
“assalamualaikum, bolehkah saya masuk?”
fatimah tidak mengizinkan  masuk
“maaf, ayahku sedang demam!”

“siapakah yang datang wahai putriku?”
“entahlah ayah, siapa dia, aku tidak pernah
melihatnya sebelumnya”
rasulullah menatap putrinya dalam dalam
pandangannya begitu sendu dan menggetarkan
seolah dia hendak mengenali wajah putrinya
kemudian mengemas dan mengenang dalam ingatannya

“ketahuilah putriku, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara
dialah yang memisahkan pertemuan didunia
dialahmalaikatulmaut”
fatimah menahan ledakan tangisnya
malaikat maut datang menghampiri
rasulullah menanyakan, kenapa jibril tidak ikut menyertainya
lalu dipanggillah jibril yang sudah bersiap di atas langit dunia
untuk menyambut ruh kekasih allah dan penghulu dunia ini

” jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan allah?”
suara rasulullah begitu lemah dan terbata
“pintu-pintu langit telah terbuka,
para malaikat telah menanti ruhmu
semua surge terbuka menanti kedatanganmu,” kata jibril
tapi itu tidak membuatkan rasulullah lega
matanya masih penuh kecemasan

“engkau tidak senang mendengar khabar ini?” tanya jibril lagi
“kabarkan kepadaku bagaimana nasib umat kukelak?”
“jangan khawatir, wahai rasulallah,
aku pernah mendengar allah berfirman kepadaku:
aku haramkan surga bagi siapa saja,
kecuali umat muhammad telah berada di dalamnya,”

detik-detik semakin dekat
saatnya izrail melakukan tugas
perlahan ruh rasulullah ditarik
nampak seluruh tubuhrasulullah bersimbah peluh
urat-urat lehernya menegang
”jibril, betapa sakit sakaratulmautini”
rasulullah mengaduh
fatimah terpejam
ali tertunduk semakin dalam
jibril memalingkan muka

“jibril, jijik kah kau melihatku,
hingga kau palingkan wajahmu?”
“siapakah yang sanggup, melihat kekasih allah direnggut ajal,” kata jibril.
terdengar rasulullah mengaduh
sakitnya tak tertahankan lagi
“ya allah, dahsyatnya maut ini
jika kau izinkan timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku
jangan pada umatku”

badan rasulullah mulai dingin
kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi
bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu
ali mendekatkan telinganya
”uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum “
peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu”

di luar  pintu tangis mulai terdengar bersahutan
sahabat saling berpelukan
fatimah menutupkan tangan di wajahnya
ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir rasulullah yang mulai kebiruan
“ummatii, ummatii, ummatiii!”
“umatku, umatku, umatku”
berakhirlah hidup manusia mulia agung
yang memberi sinaran itu

mampukah kita mencintai sepertinya?
allaahumma sholli ‘alaa muhammad wa’alaihi wasahbihi wasallim.

lubang buaya,07.02.18





Selasa, 06 Februari 2018

ANTARA DOSA, SHOLAWAT DAN HUJAN



ketika hilaf menjadi biasa
kata berubah buram
kejujuran temaram
hianat tenggelam
dosakah kamu?

cuaca dalam rongga dada
tak lagi putih warnanya
bercampur hitam putih
menjadi abu abu
dosakah kamu?

gerimis menjadi semakin tawar
kecuali bias dan bilur lukaluka
gelisah merupa di dada
dosakah kamu?

mampukah hujan memandikanmu
mengalirkan segala yang kotor
mensucikan hingga putihmu
shalawatku akan merituali
semua luka dan duka.
dengan cinta
apakah kamu
tetap dosa?

ahmad ya habibi
habibi salam,habibi
salam alaika, habibi

yaa 'aunal ghoribi
salam alaika
amnu wassalamu
salam alaika
ahmad ya habibi
salam alaika

ahmad ya habibi
habibi salam, habibi
habibi salam alaika, habibi

ji'ta bil islami salam alaika
ji'ta bil qur'ani salam alaika

ahmad ya habibi salam alaika

mengharap syafaatmu
dosa itu bagai hujan
merintik:mengalir
dari segala hilaf

sentuh jemari
sentuh kalbu
sentuh aku
shalawatku
bagimu

salam untukmu
habibi ya rasulallah
aku datang bersama
salam : hujan :shalawat
sentuh
jamah
rengkuh
aku

salam alaika
catat aku :
umatmu
umatmu

datanglah karena rindu itu bergemuruh
datanglah karena salamku
datanglah untuk shalawat dalam hujan itu

lubang buaya,  02.02.18

SHOLAWAT DAN HUJAN VERSI BAHASA INGGRIS



rain dripping all life abstruse things become fertile
nobody is gone despite the sound
of gurgling melting all memories
about the most beautiful greeting I ever had

assalamualaika ya  rasulallah
assalamualaika ya nabiyallah
assalamualaika ya habiballah

ya habibi salam alaika

I'm so trembling when you come
touch my fingers and it rains
down my cheeks

boisterous my shalawat vibrate my chest
and your promise is not a lie
stretched your turban
I shivered in the shalawat

You come with rain
flowing with longing
water flowing with tears
of love You never lie
come by greeting
come with my shalawat

ummi rissa

SHOLAWAT DAN HUJAN VERSI BAHASA INDONESIA



hujan meneteskan segala hidup
hal yang muskil menjadi subur
tak ada yang lindap walau suara gemericiknya mentadaburkan segala ingatan
tentang salam terindah yang pernah aku jamah

assalamualaika ya rasulullah 
assalamualaika ya nabiyallah
assalamualaika ya habiballah

ya habibi salam alaika

aku begitu gemetar saat kau datang
menjamah jemariku dan hujan itu kembali membasahi pipi

riuh shalawatku
bergetar dadaku
dan janjimu tak dusta
merentang syurbanmu
aku menggigil dalam shalawat

kau datang bersama hujan
mengalir bersama air rindu
mengalir bersama air mata kasih 
kau tak pernah dusta
datang karena salam
datang bersama shalawatku

Ummi rissa

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com